Monday, August 24, 2015

Pemanfaatan Mikrobiologi di Bidang Lingkungan

PEMANFAATAN MIKROBIOLOGI DI BIDANG LINGKUNGAN
       I.            PENDAHULUAN
Dewasa ini, permasalahan pencemaran lingkungan yang terjadi menjadi perhatian banyak pihak. Perhatian tersebut tentunya sangat penting karena kelangsungan makhluk hidup di bumi tergantung pada keseimbangan lingkungan. Berbagai pencemaran yang terjadi saat ini tidak lain adalah karena tingkah laku manusia itu sendiri yang sering mengabaikan aspek keseimbangan lingkungan.
 Berbagai kegiatan manusia seperti pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan dan terus menerus tanpa disadari akan semakin mengurangi kesuburan tanah itu sendri. Selain itu aktifitas manusia dalam kegiatan industri yang juga menghasilkan limbah, juga akan menimbulkan dampak buruk bagi manusia dan makhluk hidup yang lain.
Berbagai usaha pun dilakukan untuk mengurangi pencemamaran. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semestinya juga dimanfaatkan untuk mengembalikan kelestarian lingkungan yang sudah tercemar. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan bantuan mikroorganisme yang berperan sebagai dekomposer.
    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Apa yang dimaksud dengan mikrobiologi dan lingkungan?
B.     Bagaimana peran mikroorganisme di alam?
C.    Bagaimana pemanfaatan mikrobiologi bagi lingkungan?
 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, meliputi: bakteri, virus dan ganggang jamur. Berdasarkan akar kata mikrobiologi dapat diuraikan sebagai mikros berarti kecil, bios berarti hidup, dan logos berarti ilmu. Jasad renik ciptaan Allah SWT lazim disebut mikroba atau mikroorganisme atau zarah renik. Kajian meliputi makhluk hidup yang termasuk dalam Eukariotik seperti kerajaan Protista (protisata algae) dan fungi, dan prokariot yang termasuk kerajaan Monera (bakteri dan archae), serta virus meskipun virus tidak terlau tepat dis ebut makhluk hidup.
Sedangkan bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitarmya, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen tersebut.
B.     Peran Mikroorganisme di Alam
Meskipun ada jenis-jenis mikroorganisme yang bersifat patogen dan merungikan bagi manusia, akan tetapi mikroorganisme yang lain berperan sangat penting bagi keseimbangan lingkungan, peranan penting tersebut antara lain:
1.           Untuk mendekomposisi dan mengurai bahan organik berupa sisa-sisa tumbuhan, bangkai hewan sampai buangan manusia yang tertumpah dan terkumpul di permukaan bumi. Contohnya adalah Tricoderma, Gliocladium dan penicillium,Sreptomyces dan Aspergillus sebagai inouklan kompos atau dekomposer. Hidrolisis makromolekul tersebut oleh aktivitas mikroorganisme dengan kerja enzimnya memberikan suplai dan pengisian kembali unsur-unsur hara ke dalam tanah, seperti unsur karbondioksida , nitrat, nitrit,nitrogen dan unsur hara lainnya. Melalui transformasi enzimatik ini, tumbuhan mengasiamilasi unsur-unsur hara menjadi makromolekul organik yang berguna untuk menumbuhkan dan mengembangkan organ tumbuhan sendiri.berkaitan dengan dekomposisi bahan organik dalam AlQuran pada surat Az-Zumar ayat 21 Allah berfirman yang artinya Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat.
2.           Berbagai jenis dan spesies mikroorganisme tanah memerankan peranan yang penting dalam memutar siklus unsur seperti karbon, nitrogen, fosfor dan belerang. Siklus yang sama juga terjadi dalam skala lebih luas di seluruh dunia dan dikenal sebagai siklus biogeokimia. Salah satu contohnya adalah bakteri Aztobacter sp, Azoprillum sp, Clostridium Sp, Klebsella sp sebagai penambat N yang signifikan.
3.   Mikroorganisme terutama algae memegang peranan penting dalam ranati makanan lingkungan akuatik.contohnya adalah fitoplankton.
C.    Pemanfaatan Mikrobiologi Bagi Lingkungan
Dalam pemanfaatan mikrobiologi bagi lingkungan dikenal istilah bioremediasi. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun.
Sejak tahun 1900an, orang-orang sudah menggunakan mikroorganisme untuk mengolah air pada saluran air. Saat ini, bioremediasi telah berkembang pada perawatan limbah buangan yang berbahaya (senyawa-senyawa kimia yang sulit untuk didegradasi), yang biasanya dihubungkan dengan kegiatan industri. Yang termasuk dalam polutan-polutan ini antara lain logam-logam berat, petroleum hidrokarbon, dan senyawa-senyawa organik terhalogenasi seperti pestisida, herbisida, dan lain-lain.
 Banyak aplikasi-aplikasi baru menggunakan mikroorganisme untuk mengurangi polutan yang sedang diujicobakan. Bidang bioremediasi saat ini telah didukung oleh pengetahuan yang lebih baik mengenai bagaimana polutan dapat didegradasi oleh mikroorganisme, identifikasi jenis-jenis mikroba yang baru dan bermanfaat, dan kemampuan untuk meningkatkan bioremediasi melalui teknologi genetik. Teknologi genetik molekular sangat penting untuk mengidentifikasi gen-gen yang mengkode enzim yang terkait pada bioremediasi.
Karakterisasi dari gen-gen yang bersangkutan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana mikroba-mikroba memodifikasi polutan beracun menjadi tidak berbahaya. Strain atau jenis mikroba rekombinan yang diciptakan di laboratorium dapat lebih efisien dalam mengurangi polutan. Mikroorganisme rekombinan yang diciptakan dan pertama kali dipatenkan adalah bakteri "pemakan minyak". Bakteri ini dapat mengoksidasi senyawa hidrokarbon yang umumnya ditemukan pada minyak bumi. Bakteri tersebut tumbuh lebih cepat jika dibandingkan bakteri-bakteri jenis lain yang alami atau bukan yang diciptakan di laboratorium yang telah diujicobakan. Akan tetapi, penemuan tersebut belum berhasil dikomersialkan karena strain rekombinan ini hanya dapat mengurai komponen berbahaya dengan jumlah yang terbatas. Strain inipun belum mampu untuk mendegradasi komponen-komponen molekular yang lebih berat yang cenderung bertahan di lingkungan.
Mikroba pemakan minyak telah ditemukan oleh ilmuwan ketika sedang meneliti dispersi bawah laui pada terjadinya pertumpahan minyak di teluk meksiko. Mikroba  tersebut memakan minyak tanpa menghabiskan oksigen dalam air. Mikroba tersebut menstimuli bakteri suhu dingin yang terkait erat dengan degradasi minyak bumi dan meresap kedalam minyak.
 Minyak terbukti menjadi pencemar lautan nomor satu. Separuhnya dihasilkan dari aktivitas industri. Selebihnya akibat kegiatanpelayaran hingga kecelakaan kapal tanker. Lautan Indonesia sebagai jalur kapal tanker internasional pun rawan tercemar limbah minyak. Namun laut ndonesia juga memiliki mekanisme tersendiri untuk menetralisasi pencemaran. Laut Indonesia kaya mikroba pengunyah minyak yang mampu meremediasi kawasan tercemar.
Mikroba itu perlu diberdayakan untuk mengurangi pencemaran laut. Dengan menguasai teknologi penanganan limpahan minyak, bila terjadi kasus pencemaran minyak, akan lebih mudah mengatasinya. Yaitu menggunakan bakteri pengunyah limbah yang akan mengubah minyak menjadi senyawa lain yang tidak berbahaya. Penelitian itu memang bertujuan mengisolasi dan mengarakterisasi bakteri pendegradasi minyak di laut tropis, terutama wilayah jalur tanker dari negara produsen minyak ke Jepang melalui Indonesia.Telah dikoleksi 53 jenis mikroba pendegradasi senyawa minyak di laut.
Dari hasil isolasi, bakteri tertentu dinyatakan dominan dan relatif memiliki kemampuan mendegradasi minyak yangsignifikan (tinggi), yaitu Marinobacter,  Oceanobacter,   Alcanivorax,  Stappia, Bacillus, Novospingobium, Pseudomonas,  Spingobium dan Rhodobacter.

Prosesnya, sebelum makan minyak, bakteri menghasilkan surfactan. Yaitu sejenis enzimyang dapat menyatukan minyak dengan air. Setelah minyak dan air menyatu, mulailah bakteri makan minyak. Ditandai dengan terpecah-pecahnya gumpalan minyak menjadikecil-kecil. Akhirnya minyak diubah menjadi senyawa lain yang tidak berbahaya.
*      Jenis-jenis bioremediasi adalah sebagai berikut:
  • Biostimulasi
Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.
  • Bioaugmentasi
Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Namun ada beberapa hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan. Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum sepenuhnya mengerti seluruh mekanisme yang terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan ke lingkungan yang asing kemungkinan sulit untuk beradaptasi.
  • Bioremediasi Intrinsik
Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar.
Di masa yang akan datang, mikroorganisme rekombinan dapat menyediakan cara yang efektif untuk mengurangi senyawa-senyawa kimiawi yang berbahaya di lingkungan kita. Bagaimanapun, pendekatan itu membutuhkan penelitian yang hati-hati berkaitan dengan mikroorganisme rekombinan tersebut, apakah efektif dalam mengurangi polutan, dan apakah aman saat mikroorganisme itu dilepaskan ke lingkungan.
 IV.            KESIMPULAN
A.    Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, meliputi: bakteri, virus dan ganggang jamur. Sedangkan bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitarmya, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen tersebut.
B.     Peran Mikroorganisme di Alam yaitu sebagai dekomposer atau mengurai bahan organik berupa sisa-sisa tumbuhan, bangkai hewan sampai buangan manusia yang tertumpah dan terkumpul di permukaan bumi. Serta berperan pada siklus biogeokimia dan penyedia makanan pada lingkungan aquatik.
C.     Dalam pemanfaatan mikrobiologi bagi lingkungan dikenal istilah bioremediasi. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Salah satu contonhya adalah ditemukannya bakteri pemakan minyak yang berfungsi penting dalam mengatasi pencemaran minyak di laut.
D.    PENUTUP
Demikianlah makalah ini saya susun. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam segi penulisan dan penjelasa materi. Oleh karena kritik dan saran diharapkan penulis untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. Mushaf Alquran Terjemah. Jakarta: AlHuda, 2002
Pelczar , Michael J,. Dasar-dasar Mikrobiologi jil,2. Jakarta:UI Press. 1988.
Slamet, Juli Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2009.
Subandi. Mikrobiologi, Perkembangan,  Kajian dan Pengamatan Dalam Persepektif Islam. Bandung: Rosdakarya, 2010.
Sujana, Arman. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Mega Aksara. 2007.

http://id.wikipedia.org/wiki/Bioremediasi4/1/2011 2:37:12 PM


 Semoga bermanfaat,,,

Pemanfaatan Mikrobiologi di Bidang Lingkungan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Popular Posts